Padel Indonesia Bakal Meledak, Tak Akan Bernasib Seperti Swedia!

AyoPadel.com – Gelombang padel di Indonesia tampaknya bakal punya cerita berbeda dari Swedia. Kalau di negeri Skandinavia itu olahraga padel sedang lesu darah, di sini justru lagi panas-panasnya!

Beberapa waktu terakhir, kabar mengejutkan datang dari Swedia. Industri padel di sana yang sempat menggeliat saat pandemi Covid-19, kini malah masuk masa sulit. Berdasarkan laporan stasiun televisi publik SVT, lebih dari 100 fasilitas padel di Swedia resmi tutup antara tahun 2022 hingga 2024.

Masalahnya bukan karena orang berhenti main, tapi jumlah lapangan sudah jauh melampaui kebutuhan. Akibatnya, toko-toko perlengkapan padel yang dulu laris manis, kini malah kebanjiran stok tak terjual.

Tapi, apakah nasib itu akan menular ke Indonesia?

Tentu tidak, kalau menurut Akash Nathani, CEO ANFA Arena sekaligus Wakil Ketua Umum PB Padel Indonesia (PBPI). Ia menegaskan bahwa membandingkan Swedia dan Indonesia itu seperti membandingkan apel dengan durian—sama-sama bulat, tapi jelas beda rasa dan potensinya!

“Kondisinya gak bisa disamakan. Swedia cuma punya sekitar 10 juta penduduk, sementara Jakarta aja udah lebih dari 12 juta,” ujar Akash saat ditemui di ANFA Arena, Jakarta, Rabu (8/10/2025).
“Banyak warga Swedia juga sudah lanjut usia. Sementara di sini, padel lagi jadi tren baru buat anak muda dan komunitas olahraga raket. Saya yakin, 10 tahun lagi padel di Indonesia bakal jauh lebih besar.”

Optimisme Akash bukan tanpa alasan. Dalam beberapa bulan terakhir, komunitas padel terus bermunculan di berbagai kota besar. Klub-klub baru tumbuh pesat, dan antusiasme pemain muda kian tinggi.

Apalagi Indonesia punya sejarah kuat di olahraga raket — dari bulu tangkis sampai tenis ganda — yang bisa jadi modal besar untuk membangun ekosistem padel yang kokoh.

Menariknya lagi, PBPI sudah menyiapkan langkah serius. Sebanyak 10 atlet putra dan 10 atlet putri akan berangkat ke World Asia Cup Qatar 2025, turnamen padel bergengsi yang digelar bulan ini.

“Kami akan TC dulu di Republic Padel Simprug mulai tanggal 11 sampai 13. Kejuaraan ini jadi langkah awal timnas padel Indonesia di level internasional,” jelas Akash.
“Target kami bukan cuma tampil, tapi juga belajar dan menyerap pengalaman sebanyak-banyaknya. Supaya ke depan, Indonesia bisa berbicara lebih banyak di dunia padel.”

Dengan momentum positif ini, Indonesia tampaknya siap menulis kisah padel versinya sendiri — bukan sekadar ikut tren, tapi jadi pusat kebangkitan padel Asia!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay in Touch

To follow the best padel news, success stories and inspirational interviews with the padel industry's top coaches and specialists. Start changing your life today!

spot_img

Related Articles